Tuesday, August 23, 2011

Merekonstruksi Budaya Perusahaan

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/183-hrd/9999-merekonstruksi-budaya-perusahaan.html

Budaya perusahaan mudah untuk dikenali dan sulit untuk didefinisikan. Budaya yang positif menciptakan suatu lingkungan yang di dalamnya keberhasilan dianjurkan, diharapkan dan dirayakan.


comp_kul980


Kekurangsempurnaan budaya bisa menghambat optimisme dan ambisi serta menggerogoti setiap prakarsa baru. Budaya cenderung ditentukan pada masa awal sejarah perusahaan; untuk mencerminkan sikap dan pikiran pendirinya dan pendekatan secara keseluruhan yang membuat perusahaan itu berhasil. Mengubah budaya yang telah mapan sangatlah sulit.



Louis Gerstner mencapai sebuah perubahan haluan yang luar biasa di dalam perusahaan raksasa komputer yang sekarat IBM saat tampaknya revolusi PC (personal computer) hendak membuat bisnis utama “mainframe”  IBM tidak lagi relevan dan di luar mode yang ada.

Gerstner mengimplementasikan program perubahan manajemen dengan jangkauan luas. Ia juga menemukan bahwa mengubah budaya yang telah ada di IBM merupakan tantangan terberat yang harus ia hadapi.

“Bagian terberat dari keputusan-keputusan tersebut bukanlah transformasi ekonomi atau teknologi yang dibutuhkan. Yang terberat ialah mengubah budaya, yang berupa pola pikir dan naluri ratusan ribu orang yang telah tumbuh dalam sebuah perusahaan yang diakui kesuksesannya, tetapi juga sebuah perusahaan yang selama berdekade kebal dari kekuatan ekonomi, persaingan yang wajar. Tantangannya ialah membuat tenaga kerja tersebut hidup, berkompetisi dan memenangkan pertempuran di kehidupan nyata. Hal itu seperti menyeret seekor singa yang selama hidupnya berada dalam kandang dan tiba-tiba singa itu harus diajari untuk bertahan hidup di tengah hutan belantara.”

Gerstner mengemukakan visinya untuk budaya berkinerja tinggi yang hendak ia raih: “Budaya berkinerja tinggi sulit untuk didefinisikan daripada dikenali. Setelah Anda memasuki sebuah budaya yang sukses, Anda akan segera merasakannya. Eksekutif perusahaan adalah pemimpin yang sebenarnya dan orang yang memulai inisiatif.  Para pegawai berkomitmen terhadap kesuksesan perusahaan. Produk-produknya berkualitas tinggi. Setiap orang peduli terhadap kualitas. Kalah dari pesaing (apakah itu dalam persaingan besar atau kecil) merupakan sebuah pukulan yang membuat orang marah. Menjadi biasa-biasa saja tidak bisa diterima. Keunggulan dijunjung tinggi, dipuji dan dihargai.

Dalam program perubahan apapun, masalah budaya akan menjadi signifikan dan lebih sulit ditangani dari masalah proses. Sistem baru dan praktik baru dapat diterapkan tetapi pola pikir secara keseluruhan perusahaan tersebut akan menentukan keberhasilan sesungguhnya atau kegagalan program-program ini.
Sebuah budaya yang baik ialah suatu budaya yang di dalamnya seluruh jajaran dalam sebuah perusahaan berkomitmen penuh terhadap kualitas dan keunggulan produk dan layanan, terhadap kinerja setiap anggota tim dan terhadap keberhasilan perusahaan.

Nilai-nilai ini bisa disaring dan dianjurkan oleh pemimpin tetapi harus ditegakkan oleh semua sistem penghargaan dalam perusahaan, baik dalam hal pengakuan dan penghargaan finanasial. Suatu program kepemimpinan yang konsisten dan panjang dibutuhkan untuk mengubah suatu budaya.

No comments: