Thursday, August 2, 2012

Poin-poin Penting Bisnis Katering

http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/17444-poin-poin-penting-bisnis-katering.html

kateing0612


Bisnis katering adalah salah satu bisnis yang menggoda. Selain tak akan pernah kehilangan pangsa pasar, bisnis ini juga menawarkan untung yang cukup menggiurkan. Melakukan perencanaan matang sebelum menggeluti bisnis ini adalah satu keharusan. Berikut poin-poin penting dalam membangun bisnis katering.

ModalUntuk bisnis katering, modal minimal Rp 10 juta sampai 15 juta. Sebab, bisnis ini memerlukan waktu dan Rp 15 juta cukup untuk tiga bulan ke depan. 

Perencanaan pemasaranRencana pemasaran diawali dengan riset pasar. Di sini Anda melakukan pengamatan, merancang, meramalkan, dan memroyeksikan untung ruginya bisnis katering. Berapa peluangnya produk diserap pasar dan potensi kenaikan omzet.  Anda juga harus menetapkan siapa calon konsumen yang dituju, apakah ibu-ibu pengajian, individu, karyawan perusahaan swasta, pemerintah, atau yang lain.

Kedua, teknik pemasaran. Ini adalah cara menjual, jadi dilihat siapa segmen target yang dituju. Anda masuk di mana? Di lingkungan sekitar, seperti penutupan pengajian, yang artinya melayani temporer atau makan siang karyawan yang berarti reguler. Hal ini harus diputuskan tergantung permodalan dan kapasitas Anda melayani.

Ketiga, Anda juga harus merencanakan cara promosi untuk menarik konsumen. Apakah dari pintu ke pintu, menggunakan jasa perantara, pasang iklan, atau publikasi di media dengan membuat suatu artikel.

Perencanaan produksiBisnis makanan sangat sensitif terhadap rasa, kebersihan, dan harga. Makanya, sebelum itu Anda harus mendesain produk katering yang akan ditawarkan. Apakah prasmanan, paket makan siang, boks, rantangan, bungkus nasi, dessert, atau yang lain. Ini bertujuan agar calon konsumen bisa membayangkan dan melihat cocok tidaknya katering yang ditawarkan.

Perencanaan keuanganIni menyangkut pembelian bahan baku, penyediaan biaya operasional, seperti gaji  karyawan, harian, bulanan, atau mingguan. Biaya over head, seperti listrik, transportasi, telepon, dan promosi. Biaya proses produksi, yakni di luar bahan baku produksi tapi mendukung, seperti gas, kompor, perlengkapan masak, piring, dan lain-lain.

No comments: