Tuesday, January 17, 2012

Menggoyang Tungku Berkaki Tiga

http://robertusarian.wordpress.com/tag/permenkes-no-755menkesperiv2011/



Latar Belakang.  Permenkes no. 755/MENKES/PER/IV/2011 mengenai Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit baru saja terbit. Tulisan ini akan membahas dan memberikan sedikit pandangan mengenai peraturan baru ini. Tulisan ini dibuat dalam latar belakang rumah sakit swasta non pendidikan.
Pendahuluan. Sungguh mengesalkan bila sebuah peraturan yang mengubah prinsip dasar datang ketika peraturan sebelumnya baru saja diimplementasi dengan investasi tidak sedikit. Menjadi sedikit menghibur, apabila lahirnya permenkes baru ini adalah bukti kinerja kementerian kesehatan dalam mengusahakan perlindungan dan keselamatan masyarakat atas kinerja staf medis. Hanya saja, perubahan mendadak mengesankan kurang matangnya regulasi sebelumnya, dan memberatkan rumah sakit. Rumah sakit besar serupa kapal besar dan berat. Konsekuensinya adalah pergerakan menjadi sangat lambat. Tiap perubahan mendasar dibuat dengan investasi tenaga dan waktu yang besar. Peraturan menteri ini datang tiba-tiba dan walaupun dengan judul “Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit”, namun isinya mengubah berbagai hal penting dalam penyelenggaraan organisasi rumah sakit secara mendasar. Mengapa demikian? Mari kita telaah satu demi satu.
Menganulir Tiga Keputusan Menteri Kesehatan. Peraturan menteri kesehatan ini terkesan “hanya” mengurus komite medik. Ternyata tidak. Pasal 20 yang menyatakan bahwa ada tiga keputusan menteri kesehatan yang dinyatakan tidak berlaku seiring berlakunya peraturan menteri ini. Keputusan yang dinyatakan tidak berlaku adalah Kepmenkes 772/2002 mengenai pedoman internal rumah sakit (hospital bylaws/HBL) sepanjang mengenai pengaturan staf medis, Kepmenkes 496/2005 tentang pedoman audit medis, dan Kepmenkes 631/2005 mengenai pedoman penyusunan peraturan internal staf medis. Kepmenkes yang disebut terakhir saja isinya sangat panjang, kompleks, dan dianggap sebagai buku manual penyusunan komite medis di tiap rumah sakit. Kita akan melihat seberapa besar perubahan yang terjadi pada komite medis pada bagian-bagian lain tulisan ini.
Hospital Bylaws (HBL) dan Medical Staff Bylaws (MSBL)Hospital bylaws (HBL) mendapatkan definisi yang sama dengan keputusan menteri yang sebelumnya. HBL adalah aturan dasar mengenai penyelenggaraan rumah sakit dan meliputi peraturan internal korporasi (corporate bylaws/CBL) dan peraturan internal staf medis (medical staff bylaws/MSBL). Pada CBL terletak penjelasan mengenai konsep three-legged stool(tiga tungku sejerangan/tungku berkaki tiga) mengenai hubungan pemilik, pengelola, dan komite medik rumah sakit. MSBL, menurut permenkes baru, disusun komite medik dan disahkan direktur utama rumah sakit, bukan pemilik rumah sakit seperti pada kepmenkes sebelumnya. MSBL mengacu kepada CBL. Dalam permenkes baru ini, MSBL sekurang-kurangnya mencakup pendahuluan dan dua belas bab berikutnya. Dalam kepmenkes yang lalu penyusunan MSBL juga dipilah ke dalam dua belas bab, namun lebih banyak mekanisme teknis dan mengatur mengenai staf medis. Dalam permenkes baru, MSBL bisa menjadi lebih ramping namun berbobot karena pembagian bab langsung mengacu kepada fungsi komite medis.
Definisi Komite Medis. Komite medis menurut pasal 5 permenkes baru merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh direktur utama dan bukan merupakan wadah perwakilan dari staf medis. Definisi ini bertolak belakang dengan definisi komite medis pada kepmenkes sebelumnya yang menyatakan bahwa komite medis adalah wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari ketua kelompok staf medis atau yang mewakili. Menilik definisi, siapakah anggota komite medik? Menurut pasal 6, 7, dan 8, komite medis dibentuk oleh direktur rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan subkomite. Keanggotaan ditunjuk langsung oleh direktur utama, baik persona maupun jumlahnya. Ketua komite medik langsung ditunjuk direktur utama dengan memperhatikan masukan dari staf medis. Sekretaris dan ketua-ketua subkomite ditetapkan direktur utama menurut rekomendasi ketua komite medik dengan memperhatikan masukan staf medik.
Subkomite. Lain dengan kepmenkes sebelumnya, keanggotaan komite medik seperti diatur pada permenkes baru ini langsung dimasukkan ke dalam tiga subkomite, yaitu kredensial, mutu profesi, dan etika dan disiplin profesi. Pembagian ini benar-benar langsung merujuk pada tugas komite medik seperti dijelaskan pada pasal 11, yaitu melakukan kredensial, memelihara mutu profesi staf medis, dan menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis. Ketiga tugas tersebut diimplementasikan lebih konkret dalam beberapa fungsi.
Kelompok Staf Medis. Berbeda dengan Kepmenkes 631/2005 yang memberikan fungsi besar pada kelompok staf medis (KSM), pada permenkes baru ini KSM hanya disebut satu kali pada saat pembahasan mengenai kredensial dan satu kali lagi pada lampiran bab kedua permenkes mengenai organisasi komite medik. Tertulis jelas bahwa kelompok staf medis (atau departemen klinis) diorganisasi langsung oleh direktur rumah sakit. Dengan ini, ditegaskan kembali bahwa komite medis bukan wadah perwakilan kelompok staf medis seperti definisi pada Kepmenkes 631/2005. Pada kepmenkes yang lalu, pengorganisasian staf medis dalam kelompok staf medis mendapatkan porsi panduan yang besar.
Subkomite. Pada dasarnya, tidak ada perubahan bermakna pada tugas subkomite. Hanya saja, pada Kepmenkes 631/2005 terdapat subkomite audit medis dan subkomite peningkatan mutu profesi medis. Dalam permenkes baru ini, audit medis adalah salah satu fungsi subkomite mutu profesi medis. Terdapat panduan bagaimana memilih topik audit medis dan semacam panduan kerja dalam lampiran permenkes ini. Beberapa peran subkomite juga memiliki titik berat berbeda dengan pedoman survei akreditasi rumah sakit versi yang sekarang masih berlaku. Misalnya mengenai kredensial. Kredensial dalam pedoman survei akreditasi rumah sakit menitikberatkan pada “memasukkan” staf medis ke dalam kelompoknya, namun pada kepmenkes yang lama dan permenkes yang baru, kredensial menitikberatkan pada penilaian dan pemberian kewenangan klinis yang khas. Kewenangan klinis pada permenkes baru ini terkesan sama dengan buku pedoman kredensial yang ditetapkan oleh PERSI.
Lain-lain. Permenkes baru ini mencegah terlalu banyaknya campur tangan komite medis dalam manajemen rumah sakit secara umum. Salah satu peran yang tidak direkomendasikan adalah pembuatan panitia-panitia dalam lingkup rumah sakit di bawah struktur komite medis, misalnya panitia keselamatan pasien, panitia rekam medis, dan panitia pengendalian infeksi rumah sakit. Permenkes baru ini mengatur bahwa panitia-panitia ini hendaknya dibentuk langsung oleh direktur utama dan bertanggung jawab langsung pada direktur utama.
Dampak pada rumah sakit swasta besar. Uraian sepanjang apapun tidak bermanfaat bila tidak kita refleksikan untuk rumah sakit. Berikut adalah beberapa hal yang saya catat berpengaruh untuk rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta besar non pendidikan.
  1. Perlu penyusunan HBL, CBL, dan MSBL yang baru untuk menyesuaikan dengan peraturan menteri kesehatan ini.
  2. Regulasi baru ini membuat direktur utama lebih mudah “mengendalikan” komite medik. Ini dalam pengertian bahwa anggota dan pimpinan komite medik dipilih langsung oleh direktur dan ketua komite medik. Namun, pengendalian ini akan menjadi kekuatan semu apabila para staf medis yang dipilih oleh direktur utama bukanlah staf medis yang mempunyai “status terpandang” di antara staf-staf medis yang lain. Komite medik rawan menjadi boneka dalam keadaan seperti ini. Penetapan anggota dan pengurus komite medik harus sangat hati-hati dan memperhatikan masukan staf medis yang lain.
  3. Organisasi komite medik menjadi lebih ramping, lebih manageable. Tidak besar, berat, dan nggedibel. Ini akibat komite medik tidak perlu lagi mengurus kelompok staf medis dan segala konflik yang terjadi di antaranya, kecuali sudah masuk ke ranah etika dan disiplin profesi medis.
  4. Pengelompokan staf medis (kelompok staf medis) dengan keahlian serupa atau berkelompok dalam satu unit kerja dapat diintegrasikan pada kedua bidang di bawah direktur pelayanan medis. Misalnya, seluruh dokter IGD dan dokter jaga bangsal berada di bawah koordinasi bidang pelayanan medik. Contoh lain misalnya seluruh dokter radiologi dapat berada di bawah koordinasi bidang penunjang medik. Integrasi semacam ini memudahkan organisasi, pembinaan mutu, dan pendidikan berkelanjutan. Komite medik tidak perlu lagi membuatkan rencana pendidikan berkelanjutan, karena sudah direncanakan oleh kepala instalasi atau unit kerja terkait. Fungsi instalasi sebagai penyedia fasilitas dapat menjadi lebih nyata karena expert atau ahli dalam pemanfaatan fasilitas tersebut berada di bawah koordinator yang sama.
  5. Tumpang tindih antara komite medik, kelompok staf medis, dan panitia-panitia dalam rumah sakit dapat terhindarkan. Misalnya, audit medis, mortality review, dan keselamatan pasien. Ketiganya kadang saling berkaitan. Hasil audit medis dan mortality review dapat menjadi bahan laporan insiden. Contoh lain adalah kebijakan antibiotika benar-benar dapat menjadi wewenang panitia pengendalian infeksi (PPI). Dalam penentuan kebijakan antibiotika, PPI dapat mengangkat staf medis dengan keahlian di bidang tersebut untuk menjadi tim ahli tanpa harus merepotkan kerja sama di antara kelompok-kelompok staf medis.
Kesimpulan. Goyangan pada tungku berkaki tiga memang cukup banyak dengan adanya permenkes baru ini. Namun banyak hal terlihat lebih efisien. Pemilik, pengelola, dan staf medis harus diupayakan sinergis dalam CBL. Pelayanan medis sebagai core business atau pelayanan inti rumah sakit semakin nampak dalam hal pemberian kewenangan klinis, pengawasan mutu, dan pembinaan etika. Rumah sakit juga tidak terlalu repot dengan banyaknya struktur dan percabangan dalam struktur.
Disusun oleh dr. Robertus Arian D., dokter jaga IGD dan ruang perawatan sekaligus sekretaris komite medis RS Panti Rapih Yogyakarta.

Tuesday, January 3, 2012

Agar Perempuan Bisa Menjadi Pebisnis Sukses

http://ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/122-peluang-bisnis-perempuan/13992-agar-perempuan-bisa-menjadi-pebisnis-sukses.html
Rabu, 04 Januari 2012 11:18


Businesswoman


Data yang dilansir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar, saat memperingati Hari Ibu ke-83 pada 22 Desember 2011 lalu menyebutkan, sebanyak 60 persen pelaku Usaha Kecil dan Menengah adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan saat ini bisa menjadi tenaga kerja potensial yang dapat berpartisipasi bagi pembangunan perekonomian bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut, perempuan dinilai memiliki 7 kriteria yang mumpuni untuk bisa menjadi entrepreneur sukses. Kriteria itu seakan sudah menjadi bakat alami atau bisa disebut juga DNA yang biasanya dimiliki oleh semua perempuan. Lalu, bagaimana caranya merealisasikan ide menjadi sesuatu yang dapat membawa perempuan pada puncak kesuksesan?

Yakinkan diri.
Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda benar-benar ingin menjadi entrepreneur atau ingin memilih menjadi pekerja kantoran yang profesional. Bila memang passion Anda adalah entrepreneur maka fokuslah untuk mengembangkan ide atau impian menjadi realita yang membawa Anda pada kesuksesan.

Pilih bidang.
Setelah Anda yakin ingin menjadi entrepreneur, renungkan kembali bidang apa yang ingin dikembangkan menjadi bisnis. Jabarkan beberapa bidang dan pilih yang benar-benar sesuai dengan misalkan bakat, hobi atau cita-cita Anda.

Tambah wawasan.
Asah wawasan dan ketrampilan dengan memperluas cakrawala mengenai bidang bisnis yang akan Anda geluti. Wawasan di sini bukan hanya berkaitan dengan ketrampilan dasar bisnis yang bersifat formal tapi juga hal-hal non formal lain sesuai bidang bisnis Anda. Baca informasi sebanyak-banyaknya, ikuti pelatihan atau seminar untuk menambah relasi dan sebagainya.

Belajar membangun relasi secara efektif.
Pelajari cara membangun relasi yang efektif. Pemahaman wawasan seputar industri yang akan Anda lakoni memang sangat penting tapi ketika bisnis berjalan, Andapun membutuhkan jaringan yang bisa membantu mencapai kesuksesan. Anda butuh koneksi dan untuk menggapainya Anda harus memiliki jaringan.

Membangun jaringan tak hanya digunakan untuk memeroleh bantuan dari orang lain tapi juga menyalurkan ide serta aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang lain dan membangun kepercayaan.

Bekerja keras.
Sukses tak bisa diperoleh dengan mudah dan cepat. Kisah keberhasilan itu tak datang secara tiba-tiba tanpa usaha apapun. Butuh kerja keras di baliknya. Begitu pula halnya dengan cerita sukses Anda, harus dimulai dengan kerja keras dan penuh dedikasi.

Jangan takut bila di tengah perjalanan itu, Anda akan menemui kerikil tajam yang bisa sebabkan bisnis jatuh. Persiapan diri Anda dari sekarang akan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat saja terjadi sehingga ketika hal itu menimpa Anda, Anda bisa segera bangkit dengan menerapkan sejumlah solusi. 


Saturday, December 24, 2011

Membangun Kemitraan Investasi Real Estate ala Donald Trump

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/182-investasi/13030-membangun-kemitraan-investasi-real-estate-ala-donald-trump.html

donald_trump

Bagaimana Anda bisa mulai membentuk sebuah kemitraan investasi real estate? Temukan seorang pengacara atau pengembang yang telah melakukan sesuatu yang hampir serupa dan Anda bisa belajar banyak dari mereka. Jelaskan bahwa Anda benar-benar masih baru dan Anda tahu mereka sukses dalam bidang real estate dan mulailah Anda bisa menimba ilmu darinya. Inilah panduan singkat tentang bagaimana membangun kemitraan seperti dipaparkan oleh George H. Ross dalam bukunya “Trump Strategies for Real Estate."

Pertama, jika Anda adalah manajer proyek, sangat penting untuk memiliki kendali penuh  atas semua aspek proyek selain pengaturan keuangan dan penjualan proyek tersebut. Berikan informasi sesedikit mungkin untuk membuat mitra Anda puas. Investor bisa terancam dengan terlalu banyaknya informasi yang diberikan karena mereka belum tentu  memiliki kemampuan atau keinginan untuk memahaminya. Jangan membahas terlau detil kecuali investor meminta Anda untuk demikian. Kecuali Anda memang menghadapi seorang investor yang suka dengan detil dan memahami bidang ini dengan amat baik, hanya berikan apapun yang dibutuhkan demi membuat mereka nyaman dalam berinvestasi dengan Anda. Berikan mereka pikiran -pikiran positif dengan menggunakan istilah-istilah yang positif dan singkirkan yang negatif.

Kedua, selalu miliki sebuah metode komunikasi secara periodik. Hal ini harus dilakukan secara tepat dan konsisten seperti dia bulan sekali atau dua kali dalam setahun. Jika Anda berjanji memberikan laporan setiap 90 hari, pastikan Anda melakukannya. Jangan menunggu hingga investor Anda menanyakan. Selalu jaga komunikasi yang erat dengan para mitra terutama jika Anda memiliki berita baik untuk diberitahukan.

Ketiga, pastikan investor mengetahui semua kewajiban mereka seperti panggilan tunai secara periodik, jika proyek Anda menemui kendala. Anda tidak ingin mereka terkejut saat Anda meminta dana lebih banyak.

Keempat, berikan insentif. Berikan pada investor sesuatu untuk membuat minat mereka makin besar. Anda harus mengukur semangat pihak mitra dalam berinvestasi. Temukan apa yang mereka hendaki. Apakah itu tentang laba tetap minimum yang sudah dijamin, disertai dengan keuntungan tambahan di masa datang saat sebuah penjualan atau pendanaan kembali bisa dilaksanakan? 

Kelima, jika Anda sudah memiliki pinjaman bank, investor Anda akan terkesan bahwa sebuah bank memandang proyek secara positif dan  hal itu membuat segalanya lebih mudah untuk bermitra dengan menanamkan investasinya.

Keenam, pastikan terdapat metode pemisahan yang masuk akal jika beberapa mitra ingin keluar. Hal terakhir yang orang inginkan ialah terpaksa untuk terus bekerjasama dengan mitra yang tidak sepenuh hati. Solusi paling adil ialah saat suatu waktu tertentu seorang mitra bisa meminta sebuah penawaran pembelian keseluruhan proyek. Jika mitra tersebut menerima penawaran yang ia setujui untuk terima, penawaran itu kemudian diserahkan kepada mitra-mitra lainnya yang bisa menerima penawaran dan menyetujui penjualan properti yang dimaksud atau membeli minat si mitra yang ingin keluar dengan  membayarnya apa yang mereka harus terima jika penawaran itu diterima dan keseluruhan proyek terjual.

Ketujuh,, Susunlah business plan yang menjelaskan sumber keahlian yang diperlukan untuk menjadikan investasi menjadi berkualitas tinggi. Jika Anda tidak memiliki ketrampilan yang dibutuhkan, tunjuk siapa yang memilikinya dan bagaimana biayanya. Sebagai bagian business plan, Anda bisa menawarkan mitra investasi yang tidak aktif beberapa pilhan, misalnya persentase tetap laba, atau jaminan tingkat laba minimum sebagai pengganti tindakan , atau gabungan apapun yang Anda hendaki untuk berikan.

Kedelapan, harus ada sebuah insentif signifikan bagi para pengembang atau mitra pengelola untuk membuat perjanjian bisnis ini sukses dan buatlah ia ingin bekerja keras untuk itu. Jika Anda tidak menganggap minatnya itu hingga ke titik di mana tidak pantas untuk usahanya yang besar, ia mungkin akan mengatakan, “Rupanya tidak sebanding dengan waktu dan jerih payah saya.”
(*Akhlis/image credit: wikipedia)

Membuat Usaha Dengan Modal Pas-pasan? Mengapa Tidak!

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/8867-membuat-usaha-dengan-modal-pas-pasan-mengapa-tidak.html

bisnis_dengkul90


Modal, modal, modal. Adalah satu hal penting dalam berwirausaha. Namun, perlu diingat bahwa dengan modal pas-pasan atau bahkan tanpa modal sepeser pun, seseorang seharusnya bisa maju menjadi entrepreneur. Asalkan ia memiliki tekad baja yang kuat untuk mewujudkan impiannya, modal bisa digeser menjadi nomor kesekian.

Perkembangan dunia usaha belakangan ini semakin menunjukkan grafik yang positif. Banyaknya pelaku usaha baru yang terjun dalam dunia entrepreneurship merupakan satu dari sekian banyak buktinya. Dengan demikian, persaingan diantara para entrepreneur itu sendiri pun akan semakin ketat. Karenanya, bila entrepreneur hanya memikirkan modal dan modal saja, bisnisnya takkan maju-maju. Ada begitu banyak hal yang harus dibenahi serta dipikirkan agar bisa “terjun dengan selamat” dan terus eksis di dunia entrepreneurship.

Supaya lebih mengerti pemahaman tersebut, berikut adalah beberapa alasan mengapa modal tak harus melulu menjadi kambing hitam agar Anda tak segera memulai usaha Anda saat ini juga.

  1. Berpatok pada modal bisa membawa Anda pada situasi mencari bantuan pada investor. Bila investor sudah campur tangan, usaha yang Anda jalani bukanlah murni milik Anda. Ini berarti Anda tak bisa berkreasi secara total dalam mengembangkan usaha karena terbentur pada masukan, opini atau pendapat si investor tersebut. Hal ini mengurangi kemandirian Anda dalam mengelola usaha.
  2. Modal yang pas-pasan membuat Anda lebih andal dalam mengatur serta membuat perencanaan keuangan dengan bijak.
  3. Dengan modal pas-pasan, daya kreatifitas serta pengetahuan Anda dalam berbisnis dituntut dan diuji setinggi mungkin. Mau tak mau, Anda harus memikirkan strategi dan promosi yang bisa dipakai dengan cost serendah mungkin atau bahkan tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.
  4. Modal yang tak seberapa memaksa Anda untuk merintis usaha dari nol. Ini merupakan langkah awal yang baik sebab mengajarkan Anda untuk tak berpangku tangan tapi justru bekerja optimal. Seberapa pun hasil yang diperoleh pasti akan sepadan dengan keringat yang telah Anda kucurkan tersebut.
  5. Tingkat kepuasan yang diperoleh dalam menjalani usaha minim modal diyakini lebih tinggi dibandingkan dengan mengelola usaha berbasis modal berlimpah. Itu karena kegigihan, kesabaran serta konsistensi Anda dalam mengelola bisnis tersebut benar-benar merupakan perjuangan yang layak dipuji bila kelak Anda telah meraih sukses. (*/dari berbagai sumber)

Friday, December 23, 2011

7 Langkah Promosikan Bisnis secara Gratis

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/178-bisnis-online/10544-7-langkah-promosikan-bisnis-online-secara-gratis-.html
bisnis_0l987

Sebagai entrepreneur baru atau  pemilik usaha rintisan di bidang online, pernahkah Anda merasa putus asa dengan situs bisnis Anda yang tetap kurang dikenal? Anda merasa sudah mengeluarkan banyak uang untuk anggaran pemasaran dan periklanan tetapi toh tidak secara signifikan menggenjot popularitas situs Anda.

Untungnya ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh para pemasar(marketer) dan pemilik bisnis untuk memecahkan masalah ini tanpa harus tercekik dengan pengeluaran yang melambung. Berikut kami paparkan hal-hal yang dapat Anda gunakan untuk mendongkrak popularitas situs Anda dengan gratis:

Jejaring sosial 
Dengan menggunakan jejaring sosial, Anda bisa terlibat dalam berbagai percakapan orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama atau bahkan berlainan tetapi masih relevan.

Video
Apakah Anda mempromosikan produk atau jasa, membuat video ialah cara yang efektif untuk menarik pelanggan baru. Di samping itu, video cenderung lebih bisa disebarluaskan dan meraih banyak penonton.

Blog dan forum
Serupa dengan jejaring sosial, blog dan forum ialah tempat terbaik untuk memulai menciptakan sebuah dialog. Salah satu cara yang murah dan bermanfaat dalam mempromosikan situs secara online ialah dengan menciptakan sebuah blog yang menyajikan tentang produk dan jasa dari perusahaan Anda. Tidak hanya itu akan memberikan peluang bagi Anda untuk berbicara tentang peristiwa-peristiwa baru di bidang industri Anda tetapi juga mulai berinteraksi dengan para pengunjung di situs Anda, di mana Anda bisa berpromosi tentang usaha online sebanyak yang Anda mau. Anda ingin berguna, membantu orang lain dan memberikan informasi berharga untuk mendapatkan manfaat maksimum dari media ini.

Press release
Satu cara mendapatkan pelanggan baru ialah dengan menyusun press releasetentang jasa, produk atau bisnis Anda. Cobalah meninggalkan press releaseyang sangat komersil yang hanya menunjukkan perusahaan Anda dalam perspektif positif. Fokuslah pada sudut pandang unik yang akan menarik perhatian pengunjung terhadap sesuatu yang Anda lakukan atau suatu aspek menarik dalam usaha Anda.

Situs sumber lokal dan iklan terklasifikasi

Jika Anda adalah pemilik usaha offline yang sedang mencari metode promosi untuk usaha Anda, pastikan Anda terdaftar dalam semua situs yang berhubungan dengan daerah sekitar Anda. Ini meliputi situs surat kabar lokal, portal lokal, situs nasional atau lokal yang berfokus pada usaha-usaha seperti Yelp, CitySearch, Koprol, Urbanesia, dan sebagainya.

Newsletter surel
Tak hanya akan menyusun sebuah daftar surel yang bisa membantu Anda berinteraksi lebih sering dengan pelanggan, ini juga cara yang baik untuk mempromosikan orang-orang yang sangat tertarik pada produk atau jasa Anda.Newsletter bisa menjadi salah satu alat pemasaran online yang paling kuat karena Anda menjadi lebih sedikit mengandalkan mesin pencari dan cara-cara lain untuk menghasilkan traffic ke situs Anda.

Kontes dan hadiah
Untuk bisa berhasil dalam mengadakan kontes dan pemberian hadiah, Anda harus memberikan kepada orang hal-hal yang berguna, bernilai dan berhubungan dengan bidang industri Anda. Hal terbaik tentang kontes/ lomba ialah Anda bisa memberikan produk secara cuma-cuma dan pengeluaran Anda hanyalah biaya produk. Promosikan kontes dan pemberian hadiah di blog, forum, press release, video dan newsletter. (*/Akhlis)

Enam Kriteria Menilai Peluang Bisnis Baru

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/11475-enam-kriteria-untuk-menilai-peluang-bisnis-baru.html

bisnis_ide0911

Salah satu dilema entrepreneur ialah mendefinisikan produk baru atau mendefinisikan apa yang sebenarnya baru atau unik dalam sebuah ide. Sebuah gagasan baru mungkin menciptakan produk baru atau hanya sekedar pengemasan ulang dan memodifikasi produk yang sudah ada. Misalnya, Microsoft Word yang memperbarui versi perangkat lunaknya, meskipun hanya memiliki perubahan kecil. 

Untuk bertahan hidup, perusahaan terus mencari pasar baru dan peluang untuk mengeksploitasi dalam rangka meningkatkan keuntungan mereka. Perusahaan menggunakan rencana dan analisis untuk menilai kelangsungan hidup peluang bisnis baru. Berikut enam kriteria untuk menilai sebuah peluang bisnis baru:

Peluang dan persainganUntuk menilai kelangsungan sebuah peluang baru, Anda perlu mengidentifikasi dan mendaftar semua produk kompetitor dalam ruang pasar produk/jasa. Bandingkan peluang bisnis baru Anda dengan setidaknya tiga produk kompetitor yang paling mirip dalam mengisi kebutuhan pasar.

Pasar dan peluangTahap berikutnya diperlukan analisis ukuran dan karakteristik pasar, seperti bagaimana cepat kompetitor baru memasuki pasar. Kumpulkan data pasar untuk setidaknya tiga tahun sehingga tren untuk seluruh industri dan pasar jelas secara keseluruhan. Atas dasar temuan-temuan tersebut, Anda harus dapat menentukan apakah ukuran dan karakteristik pasar mendukung produk/jasa terbaru Anda.

Tim penilaian

Siapkan setidaknya satu orang dalam tim untuk melaksanakan kesempatan tersebut sehingga memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan ide baru yang ada. Hal ini merupakan salah satu karakteristik yang berkorelasi dengan probabilitas keberhasilan usaha. Orang tersebut harus berkomitmen hingga ide baru tersebut dapat direalisasikan.

Keuangan

Langkah berikutnya ialah memperkirakan kebutuhan modal untuk pelaksanaan ide tersebut. Jika ide tidak dapat dibiayai sendiri, maka Anda harus mengidentifikasi sumber-sumber alternatif modal. Ide yang diusulkan juga harus berkontribusi terhadap perusahaan kesejahteraan finansial jika diterapkan.

Kompatibilitas 

Anda juga harus mengevaluasi kompatibilitas persyaratan produksi produk baru dengan mesin, pabrik yang ada dan tenaga kerjanya. Jika Anda tidak dapat mengintegrasikan ide baru ke dalam proses manufaktur yang ada, Anda harus mempertimbangkan biaya lebih seperti membeli pabrik dan peralatan baru.

Sinergi

Ide tersebut harus memiliki sinergi dengan kemampuan manajemen yang ada dan strategi pemasaran.

Sunday, December 11, 2011

6 Cara Mendanai Usaha Nirlaba Tanpa Investor

http://ciputraentrepreneurship.com/beranda/52-pembiayaan-/11912-6-cara-mendanai-usaha-nirlaba-tanpa-investor.html
Rabu, 12 Oktober 2011 14:16


Angel investor dan pemodal ventura (VC)  umumnya tidak tertarik untuk menanamkan investasi pada badan nirlaba. Alasan sederhana mereka ialah  bahwa usaha nirlaba bertolak belakang dengan tujuan mereka untuk meraup keuntungan.  Namun masih banyak orang yang belum memahami alasan ini.


Sebuah organisasi nirlaba umumnya didefinisikan sebagai sebuah organisasi yang tidak menyebarkan kelebihan dananya kepada para pemilik atau pemilik saham tetapi menggunakan kelebihana dana itu untuk membantu pencapaian tujuannya. Misalnya organisasi amal, persatuan perdagangan dan organisasi seni masyarakat umum.


Jelasnya usaha-usaha nirlaba ini masih membutuhkan dana segar agar bisa terus beroperasi dan bertumbuh, seperti sebuah usaha yang memburu laba. Lalu pilihan apakah yang tersedia untuk badan-badan usaha nirlaba yang tidak mungkin untuk menjual saham kepemilikan layaknya bisnis lainnya?

  1. Donasi institusi dan individu: Bagi sebuah badan nirlaba, memulai operasional dengan pendanaan Mandiri   atau  bootstrapping ialah cara paling masuk akal yang bisa ditempuh. Dana bisa didapatkan dari sumbangan para donatur dan pengumpulan dana dari berbagai individu yang bersimpati dengan tujuan amal yang dimiliki badan bersangkutan. Keuntungannya ialah tidak diperlukan banyak waktu dan tenaga untuk mencari dan menyiapkan alternatif lainnya dan tidak ada persyaratan pembayaran kembali atas diberikannya semua dana tersebut dan tidak diperlukan sebuah jaminan untuk itu. Tidak ada pula diskusi atau negosiasi yang harus dilaksanakan tentang ekuitas atau perdebatan tentang ROI (return of investment).
  2. Pinjaman dari bank atau institusi keuangan lain: Badan nirlaba bisa mengajukan pinjaman ke bank atau kredit seperti halnya perusahaan yang berorientasi laba. Namun, dibutuhkan jaminan untuk pinjaman tersebut, atau diperlukan adanya seseorang yang bersedia memberikan jaminan pinjaman dan sejumlah bukti kuat tentang keberadaan badan nirlaba yang bersangkutan seperti inventaris dan aset yang dimiliki.
  3. Pinjaman pribadi dari ndividu, karyawan dan dewan direksi: Pinjaman pribadi adalah alternatif pendanaan lainnya tetapi sebisa mungkin dihindari. Sebagaimana dalam perusahaa lainnya, pinjaman ini bisa berujung pada masalah antara perusahaan dengan karyawan atau bahkan bisa mengakibatkan persengketaan hukum yang berkepanjangan. Sebuah lembaga nirlaba bisa menerbitkan surat obligasi kepada anggota dewan direksi dan anggotanya sebagai satu cara untuk meminta pinjaman dari orang yang sama.
  4. Hibah pemerintah: Sumber dana hibah dari pemerintah sering diabaikan, tetapi bisa menjadi sumber pendanaan utama sekarang ini jika dipandang relevan, terutama jika usaha nirlaba memiliki visi dan misi yang selaras dengan program pemerintah yang berkuasa. Kelemahannya ialah diperlukan kerja keras untuk bisa mengajukan dan menembus birokrasi yang alot dan berlapis serta berliku. Belum lagi pencairan dana yang bisa lebih lama dari ekspektasi.
  5. Sumbangan pribadi: Jenis sumber dana ini biasanya berupa pemberian dan hadiah yang harus dijaga dan dirawat sebagai sebuah investasi yang bisa terus menghasilkan bagi usaha nirlaba yang bersangkutan. Pemberian biasanya terbatas pada bidang yang diminati oleh si penyumbang atau dermawan dan memiliki banyak syarat yang harus dipenuhi, jadi telitilah sebelum menerima.
  6. Barter alias bertukar layanan: Barter terjadi saat Anda menukarkan barang atau jasa tanpa menggunakan uang. Contohnya, kita bisa mendapatkan ruang kantor dengan menyetujui untuk menjadi manajerproperti di pemilik. Ini bisa jadi sebuah barter yang efektif untuk mendapatkan kayanan akuntan atau hukum, tetapi tidak akan memberikan Anda pemasukan tunai untuk membayar gaji pegawai.
Orang dan proses-proses yang terlibat dalam pendanaan sebuah usaha nirlaba sedikit memiliki persamaan dengan angel investor atau proses yang disyaratkan oleh pemodal ventura. Anda masih harus memulai proses dengan rencana bisnis yang baik tetapi kemudian Anda harus mencari keberadaan seorag filantropis bukan seorang investor.